Sering dan bahkan setiap saat kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita, baik tempat tinggal, sekolah, pekerjaan, hiburan, dan sepermainan. Kehadiran teman membawa suasana tersendiri, dapat meluapkan semua rasa entah itu gembira, bahagia, susah, sedih, bahkan untuk hal-hal yang bersifat pribadipun, seorang teman menjadi tempat bertambat seseorang.
Teman, adalah orang lain yang dipertemukan dalam suatu suasana sehingga terjalin ikatan kesamaan persepsi dan asumsi, sehingga kadang kita merasa nyaman dan asik bersamanya. Teman dalam tataran lebih tinggi dapat naik kelas menjadi sahabat yang boleh dikatakan pertemanan yang rekat tanpa hubungan rasa.
Teman sejati, adakah ..... ?
Jawabannya pastinya tidak ada....teman yang sudah dianggap saudara pun kadang dengan tega membunuh pertemanan dengan mengumbar aib dan kejelekan kita di hadapan orang lain, atasan, atau apalah yang membuat dia seolah bak seorang pahlawan. Alih-alih ingin membantu kadang kita justru terperosok dalam lubang penghianatan,
Jadi, bersahabatlah dengan diri sendiri dulu, kenali diri dengan segenap kekurangan dan potensi yang ada....jika ada kekurangan perbaiki, jika ada potensi dikembangkan lagi.
Biarkan orang lain menilai, toh semua kita yang menjalani. Saat kita terpuruk apakah mereka pedulii ? Sedikitpun tidak....!!
Mereka cuci tangan seolah tak tahu menahu, mereka menganggap semua adalah kesalahan dan mereka pahlawan....apakah itu arti seorang teman bahkan sahabat ??
Dari simbah banyak nasehat....seandainya kamu membalasnya dengan hal serupa atau lebih parah, jangan lakukan itu...sebab kamu adalah pribadi baik. Lakukan kebaikan tanpa mengenal lelah, baiklah untuk semua orang meski dengan kebaikanmu itu sering hanya dimanfaatkan lantas kamu dibuang...berbuat baiklah karena baik tidak pernah salah.
Berdamailah dingan diri sendiri, gali potensi, upayakan yang terbaik, berserah diri kepada Allah swt.
Teman sejati, adakah ..... ?
Jawabannya pastinya tidak ada....teman yang sudah dianggap saudara pun kadang dengan tega membunuh pertemanan dengan mengumbar aib dan kejelekan kita di hadapan orang lain, atasan, atau apalah yang membuat dia seolah bak seorang pahlawan. Alih-alih ingin membantu kadang kita justru terperosok dalam lubang penghianatan,
Jadi, bersahabatlah dengan diri sendiri dulu, kenali diri dengan segenap kekurangan dan potensi yang ada....jika ada kekurangan perbaiki, jika ada potensi dikembangkan lagi.
Biarkan orang lain menilai, toh semua kita yang menjalani. Saat kita terpuruk apakah mereka pedulii ? Sedikitpun tidak....!!
Mereka cuci tangan seolah tak tahu menahu, mereka menganggap semua adalah kesalahan dan mereka pahlawan....apakah itu arti seorang teman bahkan sahabat ??
Dari simbah banyak nasehat....seandainya kamu membalasnya dengan hal serupa atau lebih parah, jangan lakukan itu...sebab kamu adalah pribadi baik. Lakukan kebaikan tanpa mengenal lelah, baiklah untuk semua orang meski dengan kebaikanmu itu sering hanya dimanfaatkan lantas kamu dibuang...berbuat baiklah karena baik tidak pernah salah.
Berdamailah dingan diri sendiri, gali potensi, upayakan yang terbaik, berserah diri kepada Allah swt.