Selasa, 30 November 2010

Merawat Komputer dengan FCleaner


Ketika anda memiliki sebuah PC atau laptop baru, tentu anda akan merasakan performa atau kinerja komputer yang luar biasa cepatnya, begitu klik langsung muncul halaman yang dikehendaki, baik untuk kerja, desain grafis, maupun browsing di internet. Disadari atau tidak, terkadang komputer menjadi lambat seiring dengan seringnya intensitas install kemudian uninstall, copy paste sebuah file, deleted file dan sebagainya. Padahal spesifikasi komputer anda begitu memadai. Jika itu yang terjadi pada komputer anda sekarang, maka ada software gratis yang mungkin membantu anda menghadapi masalah ini.

FCleaner merupakan sebuah perangkat lunak gratis yang memiliki kemampuan untuk mempercepat kinerja komputer, sekaligus memiliki beberapa fungsi: membersihkan registry, dan mengoptimalkan kinerja komputer. Aplikasi ini juga mampu membersihkan file-file yang tidak lagi anda butuhkan yang hanya akan memakan ruang hardisk anda sehingga memperlambat kinerja komputer anda; selain itu juga mampu melakukan tweaking ke sistem.

Harapannya performa komputer anda semakin baik, meskipun tidak tampak secara langsung efek kecepatannya; dan satu lagi FCleaner juga mampu melindungi kerahasiaan Internet History anda.Berikut yang memerlukan FCleaner unduh di tautan di bawah ini:

AREA DOWNLOAD

FCleaner Portable.exe ver: 1.3.1.621.(1.017 Kb)



home

Sabtu, 27 November 2010

Kecoa v.s Minyak Telon


Berkaitan dengan postingan pada artikel berjudul KECOA/CORO, maka saya berikan beberapa tips yang mungkin bisa dikaitkan dengan artikel di atas, yaitu bagaimana cara membasmi serangga DINOSOURUS ini. ^_^

Mungkin anda menganggap sangat gampang untuk membasmi kecoa ini, pergi ke apotik atau toko swalayan, beli pembasmi serangga, semprot sana sini dan beres sudah...tapi perlu diketahui bahwa pembasmi serangga yang anda gunakan pastinya mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan keluarga kita.
Nah saya punya pengalaman dalam menghadapi serangga DINO ini dengan aman, tanpa efek samping... (setidaknya belum diuji secara klinis maupun klenik) hehe....

Berikut tips-nya :
1. Jika anda pengguna minyak telon (ingat minyak telon) bukan minyak wangi atau minyak tanah, maka bisa dugunakan sebagai alternatif pemikat serangga DINO ini...caranya, tinggal teteskan saja di dekat sarang atau jalan raya yang biasa dilalui kecoa ini, cukup tes...tes...dan tes...kemudian upayakan agar kondisi tempat tersebut sepi dan gelap (karena kecoa penyuka tempat ini) beberapa saat (5 menit s.d 10 menit).
2. Setelah itu dengan sigap dan cepat nyalakan penerangan di tempat itu, dan tidak lupa sambil membawa SENDAL JEPIT, yah sendal jepit, atau sepatu juga boleh sebagai alat utama membasmi serangga DINO ini.
3. Anda akan menyaksikan keluarga kecoa sedang asyik menikmati aroma wangi minyak telon ini tanpa peduli anda berada di dekatnya, dan dengan sigap,hap....plakk...ploook, serang kecoa2 tadi dengan senjata yang anda pegang tadi, niscaya kecoa akan terbujur kaku ditempatnya.
4. Jangan lupa setelah itu disapu atau dibuang ya :)



COROSAURUS


Wah pagi-pagi sudah dibuat ribut sama tetangga gara-gara anaknya menjerit-jerit ketakutan ketika melihat binatang coklat merayap dan terbang kian kemari, alhasil setelah diselidiki ternyata beberapa ekor induk Kecoa dengan anak-cucunya....wah akhirnya menggelitik saya untuk mengulas kecoa dengan mengutip (copy-paste) dari berbagai sumber utamanya adalah http://lovelynia.blogspot.com....berikut ulasannya...

Kecoa (jawa = red. CORO)
binatang yang dianggap sebagai pengganggu, ternyata memiliki banyak keunggulan, yang membuatnya tetap eksis sejak 300 juta tahun lalu. Terutama sistem senso-motorik kecoa menarik perhatian para ahli. Selain itu kemampuan adaptasi kecoa, dalam lingkungan paling ekstrim amat mengagumkan.

Tidak banyak orang awam yang tahu, bahwa serangga besar ini, sudah ada di muka Bumi sejak 300 juta tahun lalu. Jadi lebih tua dari Dinosaurus. Ketika keluarga reptil raksasa Dinosaurus musnah sekitar 65 juta tahun lalu, keluarga kecoa terus bertahan hidup, hingga kini. Para ahli biologi bahkan memperkirakan, jika terjadi bencana atom di muka Bumi, salah satu makhluk hidup yang akan tetap eksis adalah kecoa. Mencengangkan, tapi juga sekaligus mengusik rasa penasaran.

Salah satu yang menarik perhatian para peneliti, adalah sistem saraf motorik kecoa. Sejak lama diketahui, binatang yang dianggap hina dan cuma menjadi pengganggu manusia itu, memiliki kecepatan reaksi amat mengagumkan, untuk meloloskan diri dari bahaya. Rahasianya terletak pada sistem saraf dan sistem gerak motorik kecoa. Serangga ini, dalam sejarah evolusinya yang panjang, mengembangkan dua sistem senso-motorik yang independen. Dalam arti, keduanya dapat berfungsi berbarengan, atau juga berfungsi masing-masing tanpa tergantung sistem yang lain.

Sistem senso-motorik yang pertama berada di bagian kepala, dengan dua antena yang berfungsi sebagai penala getaran. Dan yang kedua di bagian kaki belakang yang menerus ke bagian perut, dengan rambut-rambut halus, yang juga berfungsi serupa antena. Penelitian Prof. Christopher Comer, ahli saraf dari Universitas Illinois di Chicago AS, menunjukan kecepatan lari kecoa sebetulnya tidak mengagumkan, yakni hanya sekitar lima kilometer per jam. Tapi yang sangat mengagumkan, adalah kecepatan reaksi sistem senso-motoriknya dalam menanggapi rangsangan dari luar. Jika sistem penala getaran di kaki belakang atau antena di kepala mendapat rangsangan tiba-tiba, reaksinya terjadi hanya dalam waktu 15 sampai 20 milidetik. Atau lebih cepat dari kedipan mata, kecoa sudah lari dan menghilang di bawah lemari atau meja.

Bandingkan dengan kecepatan reaksi otak manusia, yang memerlukan waktu sekitar 200 milidetik, untuk menanggapi rangsangan dari luar. Dengan kecepatan reaksi terhadap rangsangan yang luar biasa ini, sudah mencukupi bagi kecoa yang memiliki kecepatan lari hanya lima kilometer per jam, untuk dapat melepaskan diri dari segala bahaya. Yang juga amat menarik, adalah dua sistem senso-motorik kecoa yang terpisah dan independen. Jika salah satu sistemnya disabot atau dimatikan, sistem yang lain masih tetap aktif dan berfungsi. Juga kecoa yang dipotong kepalanya, masih bereaksi secepat semula.

Robot sensomotorik kecoa

Dengan mengamati sistem senso-motorik kecoa, dewasa ini dikembangkan berbagai kegunaan praktis dari keunggulan sistem tsb. Misalnya saja para ahli robotik, kini berusaha mengembangkan robot yang memiliki dua sistem sensorik independen. Bidang terapan dari senso-motorik buatan ini, juga cukup luas. Mulai dari produk untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mobil misalnya, sampai ke robot penjelajah untuk misi luar angkasa. Di masa depan, robot penjelajah planit Mars sekelas Spirit atau Opportunity misalnya, bisa dilengkapi sirkuit pengendali ganda, yang berfungsi independen persis seperti sistem senso-motorik kecoa. Jika salah satu sistem macet, yang lainnya tetap berfungsi. Dengan begitu kehandalan misinya dapat dijamin.

Robot yang meniru sistem saraf motorik kecoa, dikembangkan oleh para peneliti robotik di Universita Case Western di Cleveland Ohio, AS, masing-masing Daniel Kingsley, Roger Quinn dan Roy Ritzman, menunjukan bahwa dengan meniru sistem ganda saraf kecoa, terbukti robotnya menjadi lebih handal. Robot berbentuk mobil atau rover seperti penjelajah Mars, akan mengalami kesulitan besar jika salah satu rodanya macet atau sistem pengendaliannya rusak. Namun dengan meniru sistem saraf motorik kecoa, hambatan semacam itu dapat ditanggulangi segera.

Terapan di dunia kedokteran

Selain penerapannya di wilayah teknologi robotik, penelitian sistem saraf kecoa oleh Prof. Christopher Comer dan Angela Ridgel dari Universita Case Western di Cleveland –Ohio, juga menunjukan arah terapannya dalam dunia kedokteran. Kecoa yang memiliki kecepatan reaksi mengagumkan, ternyata juga menderita penyakit degradasi pada alat motoriknya. Yakni gejala seperti rematik pada kakinya, jika umur kecoa sudah tergolong tua. Kecoa yang berumur 60 minggu, ternyata berpenyakit tungkai, sama seperti pada manusia lanjut usia.

Penelitian menggunakan kamera ultra-cepat, yang mampu merekam 125 gambar per detik menunjukan, kaki kecoa tua, tidak bisa lagi diajak mendaki permukaan yang menanjak. Juga reaksinya terhadap rangsangan dari luar menurun tajam. Jika sebelumnya, perubahan angin sedikit saja, memicu reaksi dari sistem motoriknya, kecoa tua memerlukan waktu untuk bereaksi. Diamati, kadang-kadang kecoa tua ini bereaksi seperti biasa, yakni lari secepat kilat, untuk menyembunyikan diri. Atau malahan terdiam di tempat, untuk mengolah rangsangan yang datang. Akibatnya kecoa tua lebih mudah ditangkap atau dibunuh.

Bagi para ahli saraf sifat degeneratif sistem saraf kecoa, menjadi bahan pelajaran menarik. Karena sistem saraf kecoa relatif sederhana, dan serangga itu juga relatif besar, lebih mudah melakukan pengamatan, mengapa terjadi degenerasi sistem saraf. Selain itu, proses penuaan pada kecoa tidak perlu ditunggu bertahun-tahun, seperti pada binatang menyusui yang dijadikan obyek penelitian. Sementara hasilnya, dapat dianalogikan pada sistem saraf binatang menyusui, yang jauh lebih kompleks dan lebih sulit diteliti.

Potong kepala

Penelitian yang dilakukan Ridgel dalam berbagai situasi, menunjukan kecoa tua ternyata kehilangan koordinasi terhadap kedua sistem saraf motoriknya. Tapi, ketika kecoa tua dipotong kepalanya, gerakan motoriknya menjadi pulih kembali seperti kecoa muda. Apakah kerusakan pada sistem saraf sentral, yang berpusat di otak yang menyebabkan gangguan gerak motorik ini? Rigdel dan tim penelitinya belum menarik kesimpulan sampai ke situ. Tapi penelitian oleh tim lainnya, menegaskan kemungkinan tsb. Hanya saja masih dipertanyakan metode penelitiannya. Apakah pengamatan dilakukan segera, setelah kepala kecoa tua dipotong, atau beberapa jam kemudian?

Namun berbagai penelitian terhadap kecoa, dapat ditarik manfaatnya bagi penelitian proses penuaan pada manusia. Sebab proses penuaan pada kecoa, mirip dengan proses penuaan pada manusia. Misalnya saja dicirikan oleh menurunnya fungsi sistem saraf pusat dan anggota badan motorik. Juga kemampuan otak untuk bereaksi menurun tajam. Kecoa tua akhirnya mati, karena kerusakan pada jaringan sistem saraf pusat dan sistem gerak motoriknya.

Semula tidak diduga, bahwa kecoa dapat mencapai umur cukup tua, seperti pada manusia modern, yang kini memiliki kecenderungan berumur lebih panjang. Namun juga menghadapi risiko, menurunnya kemampuan motorik dan degenerasi sistem saraf pusat dan otak. Dari penelitian kecoa, para peneliti sistem saraf dan gerak motorik mengharapkan, dapat mengembangkan metode atau obat, untuk mencegah atau memperlambat proses menurunnya kemampuan otak. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian kecoa, juga diteliti kemungkinan, untuk tetap mempertahakankan kemampuan gerak motorik pada manula.


Senin, 22 November 2010

Canon Pixma iP2770 Blinking

Dalam tulisan yang lalu pernah dibahas tentang cara mereset printer canon ip 1800 atau ip1900...dan untuk kali ini akan saya coba untuk sharing cara mereset printer ip2770 yang blinking (berkedip), yang kebetulan beberapa waktu lalu terjadi pada printer di ruang kerja.

Indikasi awal:

Ketika printer dinyalakan kelihatan OK, tapi setelah di perintah print, maka akan muncul Blink kurang lebih 13x (indikator warna orange) pada Canon iP2770.
Berikut gambar yg tampil di layar monitor :
Cara Mengatasi Canon iP2770 Blink (Indikator Orange) :

1. Jika tampil Blink-blingk pada indikator Orange dengan gambar diatas, berarti catridge warna membutuhkan reset (mengalami runout).

2. Caranya : tekan tombol RESUME (tombol indikator) agak lama sampai printer terdengar berproses, kemudian lepaskan.

3. Cara yang sama berlaku untuk mereset catridge warna hitam.

Semoga bermanfaat




==> home <==

ref : http://ekohasan.blogspot.com

Minggu, 14 November 2010

Ucapan Terima Kasih

Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i
Peserta Seminar

Assalamu'alaikum wr.wb
Salam Sejahtera bagi kita semua...teriring salam dan doa kami kepada kita semua semoga selalu mendapatkan lindungan dan karunia dari Allah Yang Maha Esa. Amin.

Ibu/Bapak yang kami hormati, melalui media ini saya atas nama panitia seminar nasional sains dan pendidikan sains 2010 menghaturkan ucapan terima kasih atas partisipasi saudara dalam acara kami, tentu dengan segala kerendahan hati kami sampaikan permohonan maaf kepada segenap peserta baik pemakalah utama, pemakalah sidang paralel, maupun peserta non pemakalah jika selama penyelenggarakan banyak kekurangan dan kekhilafan, tentu ini sebagai bentuk pembelajaran bagi kami semoga pelaksanaan tahun depan menjadi lebih baik lagi. Amin.
Terima kasih, dan sampai bersua kembali di Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains 2 tahun 2011.

Wassalamu'alaikum wr.wb


Hormat kami
a/n panitia


Eko Setyadi K,M.Pd.Si.

Foto-foto Kegiatan Seminar (hot files) !! :-)
unduh disini (Coming Soon)



==> home <==