Berdasarkan beberapa hasil penelitian, diyakini bahwa suatu materi pembelajaran harus didesain sedemikian rupa sehingga mengakomodasi tipe pembelajar, gaya belajar baik siswa maupun guru yang mengampunya. Salah satu metode yang cukup efektif untuk mencapai hasil yang baik adalah melalui penggunaan berbagai media yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa maupun guru. Salah satu teori yang mendukung dasar pemikiran ini adalah dual coding theory yang dikemukakan oleh Paivio (1971).
Menurut teori ini informasi diproses melalui chanel yang independen, yaitu saluran program verbal seperti halnya teks dan suara, dan saluran visual seperti diagram, gambar, animasi, maupun video. Penelitian yang dilakukan oleh Paivio, Bagget (1989) dan Kozma (1991) mengindikasikan bahwa memilih perpaduan media yang sesuai, akan meningkatkan hasil belajar dari seseorang dan dapat mudah dipahami oleh siswa.
Salah satu media yang dapat digunakan adalah Multimedia. Secara definitif multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi yang terintegrasi menjadi satu paket media pembelajaran.
Pada dasarnya multimedia dibagi menjadi dua katagori, yaitu multimedia linear dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu meultimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol/ navigasi apapun yang dapat dikontrol atau dikendalikan oleh pengguna, dan berjalan secara berurutan contonya acara televisi, dan film. Sementara multimedia interaktif adalah suatu perangkat yang memungkinkan pengguna secara interaktif dapat mengontrol dan memilih apa yang dikehendakinya sebagai salah satu contohnya adalah aplikasi game untuk pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Sobat... ^_^