BAGIAN # 1
Sobat blogger, sengaja tulisan ini saya rangkai untuk mengisi perjalanan saya mengikuti program dosen magang (Dosma 2013) yang diselenggarakan oleh DIKTI. Tulisan ini memang catatan harian, jadi bahasa yang saya gunakan mungkin tidak baku, kacau, atau apalah yang penting dapat menjadi wahana catatan saja. Mudah-mudahan bermanfaat bagi rekan dosen muda yang tahun-tahun berikutnya mengikuti kegiatan serupa.
Alhamdulillah penantian panjang kabar yang selama ini dinanti dari selembar lamaran untuk mengikuti magang dosen akhirnya datang jua.Sore sekitar pukul 16.45 WIB ada telpon dari mana entah asalnya (karena nomor baru) menyampaikan bahwa saya dapat mengikuti program magang dosen muda tahun 2013 yang diselenggarakan oleh DIKTI bekerja sama dengan 5 PTN di Indonesia.
Tentu berita ini tidak dapat dipercaya begitu saja, sehingga buru-buru saya cek di pengumuman website dikti.go.id. Dan ternyata memang benar adanya.Ya senang .... Ya bingung...mengingat berbagai urusan termasuk visitasi akreditasi yang tak kunjung ada kabar. Oh ya kebetulan saya ditempatkan di Institut Pertanian Bogor (IPB) dermaga.
Singkat cerita alhamdulillah, pada hari Ahad tanggal 23 Juni 2013 berangkat ke Bogor yang kebetulan pula berbarengan dengan keluarga mba Ayunda. Perjalanan dengan bus Damri jurusan Purworejo - Bogor dimulai pukul 15.00 WIB molor 1 jam dari jadwal yang telah tentukan. Meski kurang nyaman dengan kondisi bis, tapi ya sudah-lah jalani saja yang penting sampai Bogor, begitu pikir saya, kenapa juga gak naik pesawat ya..hee. Sepanjang perjalanan saya lalui dengan bercengkrama dengan orang tua mba Ayunda, dan tak tak sampai disini saja, sekitar pukul 20.00 WIB bis bermasalah pada sistem hidroliknya alias oli rem bocor dan tentu ini bukan hal yang menggembirakan karena mogoknya sampai hampir 1 jam, praktis memperlambat kami sampai tujuan. Di Bumiayu sempat transit untuk makan dan sholat, lagi-lagi kejadian tidak menyenangkan terjadi, makan sepiring dengan tempe Rp. 30.000,- busyettt..... Bisa makan 6 kali di kantin kampus !!
It's oke lah, masih terbeli juga karena laper...setelah perjalanan sekitar pukul 23.45 lagi asik-asiknya lelap di biss, dooorrr ban belakang kanan bis pecah, ampun deh semua penumpang panik gak karuan...praktis bis berhenti dan lagi-lagi harus mogok sekitar 1,5 jam. Hemm...ada-ada saja ini perjalanan.
Setelah berhasil diganti, derita selama perjalanan belum berhenti semenjak memasuki kota Bekasi di jalan tol-pun macet luar biasa. Agenda yang dijadwalkan jam 09.00 terlewati sudah, stress macet bertambah lagi ketika jam tangan menunjukkan pukul 10.00 WIB, seketika kepanikan dalam pikiran berkecamuk...akankah disuruh pulang setibanya di IPB ?? Artinya setelah sampai Bogor langsung pesan tiket pulang lagi...huft !
Belum juga usai stress perjalanan ini, ternyata bis harus ke Kemayoran untuk mengantarkan penumpang yang hendak ke bandara, ya Allah...begini amat yak perjalanan pertama kali ke Bogor ini begitu pikir saya......
Alhasil sekitar pukul 12.30 WIB mendarat di daerah yang sama sekali belum pernah saya injak sebelumnya, Bogor. Kesan pertama yang muncul dalam pikiran saya adalah Bogor kota hujan (dan sudah sedia payung) ternyata eh ternyata, slogan itu saya ubah " Bogor Kota Angkot ". Berjubel angkot warna ijo dan biru berlarian memacetkan jalanan. hee...
Setibanya di rumah mbak Ayunda, alhamdulillah disambut dengan luar biasa oleh keluarga dengan keponakannya yang lucu... :).Terima kasih.
Sekitar pukul 14.45 WIB dengan hebatnya bapak memboncengkan saya yang sangat ketakutan ini menerobos jajaran angkot yang saling berjejeran, dan sampai juga di Gedung Rektorat IPB.
Dengan hati was-was memasuki gedung rektorat untuk bertemu dengan ibu Tuti selaku admin Dosma di IPB ini, alhamdulillah yah saya tidak disuruh pulang .... hehe, melainkan disilakan bergabung dengan rekan-rekan yang sudah hadir dan untuk berkoordinasi lagi di hari Selasanya. Terima kasih Ibu... :)
Pak Andre dari Respati-Jogja panik, karena motor yang dibawa dari Jogja ternyata tidak ada di tempat...haduhh, lagi-lagi ada apa ini perjalanan kok ada-ada saja ??
Ternyata motor kebawa sama orang dengan motor sejenis, bersyukur motor dikembalikan lagi.
Malam harinya menginap di Amarilis kompleks kampus IPB. Karena sewanya harus per malam (tentu perlu biaya banyak) akhirnya kami bersepakat untuk mencari tempat kos saja yang dapat disewa bulanan. Banyak bantuan dan kemudahan yang saya rasakan. Terlebih bapak-bapak scurity di IPB sopan, baik, dan tidak segan-segan untuk menolong kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Sobat... ^_^