Jumat, 30 Maret 2018

Mengatasi Folder FOUND.000

Tidak ada perangkat penyimpanan yang bener-bener aman dan tahan dari gangguan kecuali tidak pernah dipakai atau dibawa kemana-mana. Singkat cerita, saya sedang mencari dokumen berupa foto masa lalu untuk diunggah di grup whatsapp keluarga, dicari kesana kemari tidak ketemu...setelah ketemu malah tidak dapat diakses dan filenya korup.
Iseng googling dan ada tips menggunakan CHKDSK di menu cmd.....awalnya lancar dan saya pikir akan benar-benar mengembalikan folder yang tidak dapat dibuka tadi, eh ternyata setelah selesai filenya malah bablas, hilang semua bin lenyap dari daftar folder yang ada.
Belum putus asa, langsung eksekusi dengan perintah ATTRIB *.* -s -h -a -r /s /d dan begitu proses muncul foldernya, yaitu FOUND.000 yang ketika dibuka ekstensi filenya bernama .CHK. Lah apa lagi ini ??
Iseng lagi, ikhitiar lagi cari cara, akhirnya ketemu yang namanya chk-back. Perangkat lunak ini diklaim dapat mengembalikan file-file yang diubah menjadi .chk tersebut ke file aslinya. Penasaran langsung saya unduh di SINI (CHK-BACK). Dan saya install....ga pake lama dan tidak ribet juga karena freeware, langsung saya coba. Setelah saya mencoba aplikasi ini, akhirnya saya dapat mengembalikan foto dan video yang telah menjadi file CHK pada folder Found.000. Langkah - langkah yang saya lakukan
1. Download aplikasi Chk-back, lalu instal aplikasi tersebut
2. Copy Found.000 atau folder yang berisi File CHK ke laptop.
3. Buka aplikasi Chk-Back, lalu browse atau cari folder yang telah dicopy tadi (saya telah merubah folder Found.000 menjadi karnaval), selanjutnya akan muncul File - file CHK dibawahnya.
4. Klik Start. Tunggu dalam beberapa menit maka akan muncul folder baru yang bernama ChkBack2 Result didalam folder Found.000 (punya saya folder karnaval).
5. Selamat recovery atau pemulihan file telah selesai. Lihat foto atau video anda.

Rabu, 28 Maret 2018

Strategi Tes Toefl (Listening-Short Conversation)


Sabat blogger, pada edisi kali ini saya tertarik untuk menulis dan mengulas tentang tes TOEFL atau sejenisnya lah, TOEP, TEFL, atau yang lainnya. Kenapa tertarik untuk mengulas ini karena hingga saat ini sayapun masih belajar dan berupaya mencermati strategi menguasai tes ini dengan baik. Jadi intinya saya tidak mengajari ya, tapi sama-sama belajar. Namanya juga sharing dan berbagi.
Baiklah, pada kesempatan ini saya akan mulai dari tes listening comprehension.
Dalam tes TOEFL misalnya, kita akan diuji kemampuannya dalam memahami teks lisan (Listening Comprehension), memahami struktur dan ungkapan model tulisan (Structure and Written Expression) yang berkaitan dengan tata bahasa Inggris, memahami bacaan (Reading Comprehension), dan kemampuan memahami menulis (Writing). Soal Listening dalam tes TOEFL bertujuan untuk menguji kemampuan dalam memahami bahasa lisan, selain tes pendengaran baik atau tidak. Namun, tidak hanya sekadar kemampuan mendengarkan bahasa Inggris lisan, tapi juga pengetahuan tata bahasa Inggris (grammar) yang memadai. Semua kalimat dalam bagian ini menggunakan kalimat gramatikal dan biasanya dalam bentuk kalimat lengkap yang diucapkan dalam percakapan bahasa Inggris. 

Bagian listening comprehension BIASANYA terdiri dari tiga bagian dengan 50 pertanyaan.
1. Bagian A (Part A) terdiri dari 30 pertanyaan (short conversation/dialogue)
2. Bagian B (Part B) terdiri dari 7 sampai 8 pertanyaan (long conversation)
3. Bagian C (Part C) terdiri dari 11 sampai 13 pertanyaan (talk).
Untuk menjawab 50 pertanyaan tersebut, Anda diberi waktu 35 - 45 menit. Jadi, Anda memiliki waktu antara 12-15 detik untuk menjawab 1 soal.

Contoh:
Dalam soal TOEFL listening comprehension dialong singkat (short dialog) berisi percakapan antara 2 orang. Setiap dialog akan diikuti sebuah pertanyaan. Ingatlah kunci menjawab soal jenis ini, paling sering ditemukan berada di baris terakhir dari percakapan. 
Perhatikan contoh berikut.

Terdengar di dalam rekaman:
(Man)        :   Billy really made a big mistake this time.
                      (Billy sungguh telah membuat kesalahan saat ini)
(Woman):     Yes, he forgot to turn in his research paper.
                     (Ya, dia lupa menyerahkan karya ilmiahnya)
(Narator):      What does the woman say about Billy?
                     (Apa yang dikatakan wanita mengenai Billy?)

Pada buku tes atau pada layar komputer terdapat pilihan jawaban:
    (A)  It was the first time he made a mistake.
          (Ini pertama kalinya dia membuat kesalahan)
    (B)  He forgot to write his paper.
          (Dia lupa untuk menulis karya ilmiahnya)
    (C)  He turned in the paper in the wrong place.
          (Dia menyerahkan karya ilmiahnya pada tempat yang salah)
    (D)  He didn’t remember to submit his assignment.
           (Dia tidak ingat untuk mengumpulkan tugasnya)

Baris terakhir dari dialog ini menunjukkan bahwa Billy lupa menyerahkan karya ilmiahnya,  dan ini berarti bahwa Dia tidak ingat untuk mengumpulkannya. Maka jawaban yang tepat untuk soal ini adalah (D).

Nampak mudah bukan ? Meskipun begitu, fokus dan kemampuan memahami setiap kalimat yang diucapkan pada rekaman menjadi penentu pemilihan option kita. Sekilas jawaban yang paling pas adalah B kan ? Tapi hati-hati pada pilihan B si Billy lupa "menulis" tugasnya. Padahal pada narasi rekaman jelas dia lupa mengumpulkan tugasnya.
Pun dengan pilihan C, hampir mirip karena ada tugas "paper" namun disitu berada di tempat yang salah....

Baiklah sobat, ini strategi pertama ketika kita hendak menyelesaikan dan mengerjakan Listening Comprehension Type A (Short Conversation), semoga bermanfaat. Nb. Contoh pada postingan ini saya ambil dari Genius Toefl.com.

Sabtu, 24 Maret 2018

Youtuber: Like, Comment, Subscribes

Ketika baru pertama kali memiliki laptop sekitar tahun 2006-an, hal yang paling menarik ketika membukanya dan memperoleh akses internet adalah berita-berita di Yahoo Indonesia, update antivirus PC Media, dan sekedar membuka Friendster, atau download film. Suatu aktivitas yang tak lazim waktu itu karena untuk memperoleh akses internet harus ke kantor kecamatan atau ke kantor telkom untuk mendapatkan akses gratis, pun begitu masih harus bersabar karena aksesnya lambat dan butuh waktu lama untuk loading.

Lain dulu, lain sekarang; dimana akses internet dengan sangat mudah dan dapat diakses dimanapun berada (meski ada juga yang sampai hari ini masih blank area). Dapat dari perangkat PC, laptop, maupun handphone masing-masing. Fenomenannya juga berubah, yang dulu akses berita sekarang langsung akses youtube.com.
Apakah salah tentu tidak, dan tidak semua orang begitu...ada juga yang masih akses internet hanya untuk keperluannya saja, selebihnya hanya untuk komunikasi melalui whatsapp ataupun media sosial lainnya.

Anyway, masalah youtube, tentu orang tidak kan asing dengan yang namanya youtuber, yaitu orang yang aktif memposting karya-karyanya melalui chanel youtube. Banyak yang sudah terkenal, banyak yang telah melampaui jumlah subscribernya, bahkan ada yang sudah memperoleh penghasilan dari Google dengan mengunggah karyanya.
Masalahnya sekarang adalah, sebegitu mudahkan orang menjadi terkenal hanya dengan upload video di youtube ?
Jawabannya relatif, tapi menurut saya tidak. Tidak serta merta ketika kita unggah satu video kemudian orang ramai akan komentar, orang memberika jempol like, dan merasa perlu berlangganan dengan subscribe chanelnya. Tidak.
Orang mau klik subscribes jika video dan konten itu penting untuknya dengan alasan apapun, entah karena kebutuhan, pertemaan, atau alasan lain. Jadi kalau seorang yang baru unggah 1 video yang kontennya biasa saja ingin langsung terkenal, ya harus bersabar...dunia kadang tidak seindah harapan bro !

Sabtu, 17 Maret 2018

Jumanji: Welcome To The Jungle (Review)

Sebagai generasi jaman lalu yang sempat menikmati film Jumanji, tentu sangat antusias dengan hadirnya film serupa di tahun 2017 lalu ini. Film Jumanji yang dulu kelihatan seru, lucu, unik, dan yang pasti mampu mengembangkan daya imajinasi saya waktu itu. Akankah permainan itu benar-benar ada, toh hanya seperti permainan Monopoli.
Alih-alih ingin mengenang masa lalu, ketika Jumanji : Welcome To The Jungle muncul, pastilah saya tidak mau ketinggalan menikmatinya. Berikut thrillernya yang diambil dari youtube.com


Pada awalnya saya berpikir film ini adalah remake dari Jumanji (1995) dengan pemeran Robin Williams, tapi ternyata tidak. Film ini bisa dianggap sekuel, dan sort of a reboot. Papan permainan Jumanji yang dimainkan oleh Kirstern Dunst pada Jumanji (2015) dimunculkan kembali pada film ini, hanya penemuannya terlalu sederhana yaitu di pantai. Kita akan melihat bagaimana papan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dengan mengubah diri menjadi kaset dan konsol video game (lucu kan ?). Dan dari sinilah film mengeksplorasi banyak hal-hal dan bagaimana manusia masuk ke dalam video game.
Baik, jika saya boleh memberikan kesan saya menonton film ini awalnya sangat interesting, namun ketika alur berjalan saya malah fokus pada si Kekar Downey Jhnson saja, alurnya kurang menarik karena pemainnya hanya sebagai Avatar dalam dunia game. Meski karakter dan perannya sangat bertolak belakang, namun ada yang kurang pas ketika di dunia nyata berperan sebagai seorang gadis, di dunia Jumanji sebagai seorang pembaca Peta yang tambun dan tua.
Meski sudah dibumbui dengan berbagai efek yang menarik, namun pikiran ini tatap saja mengharap munculnya hewan-hewan dan pemburu yang membuat heboh.
Alhasil secara pribadi meski film ini sukses dan meraih pendapatan tinggi, secara pribadi saya masih menilai bagus Jumanji yang dulu.
Namun semua itu tentu saja sebagai hiburan, monggo rekan-rekan memiliki penilaian sendiri.
Selamat menikmati.

Kamis, 15 Maret 2018

Kepercayaan: Dampak Sebab Akibat

Seseorang jika sudah diberi kepercayaan atau dipercaya, Insya Allah semuanya akan berjalan dengan baik dan mudah. Betapa tidak, seorang pegawai biasa karena prestasi dan kemampuannya dipercaya oleh pemilik modal atau yayasan untuk mengelola institusi maupun badan usahanya agar dijalankan dengan baik, memperoleh keuntungan, dan mendatangkan profit sebesar-besarnya.
Modal utamanya hanya kepercayaan.

Kepercayaan tidak muncul begitu saja, kepercayaan muncul pada diri seseorang jika orang tersebut dipandang mampu, cakap, dan terampil dalam mengelola sesuatu sesuai bidangnya. Untuk itu sebagai seorang pekerja dan calon pimpinan, bagaimana meraih kepercayaan menjadi suatu yang sangat fundamental untuk meniti karir.