Seseorang jika sudah diberi kepercayaan atau dipercaya, Insya Allah semuanya akan berjalan dengan baik dan mudah. Betapa tidak, seorang pegawai biasa karena prestasi dan kemampuannya dipercaya oleh pemilik modal atau yayasan untuk mengelola institusi maupun badan usahanya agar dijalankan dengan baik, memperoleh keuntungan, dan mendatangkan profit sebesar-besarnya.
Modal utamanya hanya kepercayaan.
Kepercayaan tidak muncul begitu saja, kepercayaan muncul pada diri seseorang jika orang tersebut dipandang mampu, cakap, dan terampil dalam mengelola sesuatu sesuai bidangnya. Untuk itu sebagai seorang pekerja dan calon pimpinan, bagaimana meraih kepercayaan menjadi suatu yang sangat fundamental untuk meniti karir.
Modal utamanya hanya kepercayaan.
Kepercayaan tidak muncul begitu saja, kepercayaan muncul pada diri seseorang jika orang tersebut dipandang mampu, cakap, dan terampil dalam mengelola sesuatu sesuai bidangnya. Untuk itu sebagai seorang pekerja dan calon pimpinan, bagaimana meraih kepercayaan menjadi suatu yang sangat fundamental untuk meniti karir.
Sebut saja seorang pegawai baru dengan beragam pola pikir idealnya, ketika masuk dalam sebuah lembaga, institusi, atau apalah namanya tempat pekerjaan, tentu akan menyesuaikan diri sebisa dan semampunya. Selama masa penyesuaian inilah akan muncul bakat ilmiahnya untuk mengerjakan yang bisa dikerjaan atau membantu bidang yang bukan bidangnya namun dia menguasainya. Alih-alih membantu dengan tulus tanpa pamrih, terkadang atasan memperhatikan dengan seksama kinerjanya. Akhirnya akan diminta dan diberikan posisi. Itulah prestasi...itulah kenaikan karir.
Masalahnya sekarang adalah, tidak sedikit orang yang mencoba memakai beragam cara untuk memperebutkan posisi tersebut, alih-alih ingin memperoleh nama baik oleh boss, si pegawai lain berusaha mencari sisi buruk pegawai baru tersebut, ketika sudah diperoleh diumbarlah, dijadikan bahan cacian bahkan gosip-an dikalangan pegawai lainnya agar mempengaruhi penilaian si bos. Tentu ini sangat tidak beretika, apalagi masalah pribadi yang dibawa ke ranah pekerjaan. Tidak Etis.
Jadilah berpretasi karena benar-benar prestasi kinerja, punyailah jabatan dan nama baik karena prestasi kinerja baik, bukan dengan menjatuhkan orang lain dengan cara yang tidak etis.
Jika menengadah tentu tidak akan pernah terasa cukup hidup ini, namun jika kita tengok ke belakang tentu kita akan selalu bersyukur dengan apa yang telah diperoleh saat ini. Hidup ini saling melihat, saling memandang, dan saling menilai....jadilah penilai yang baik.
Diatas itu semua kita harus sabar dan tawakal kepada Allah swt.
Catatan sore dibalik bilik kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Sobat... ^_^