Rabu, 08 Desember 2010

..dan Guru (Dosen) -pun Tak Pandai Menulis (1)

Mohon maaf jika judul diatas menyinggung hati kecil Bapak/Ibu Guru maupun Dosen...tentu maksud hati ingin berbagi dan berdiskusi, harapan saya nantinya semoga Bapak/Ibu Pakar dapat memberikan masukan yang positif bagi perkembangan dunia Publikasi Ilmiah. Terlebih lagi setelah melakukan sunting ulang dari naskah yang masuk pada Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains 2010.
Beberapa tulisan sengaja saya kutip dari hasil pelatihan penulisan karya ilmiah untuk dipublikasikan pada Journal bereputasi Nasional maupun Internasional, yang diselenggarakan oleh DIKTI bekerja sama dengan STIM YKPN Yogyakarta di Hotel Saphir Yogyakarta. Semoga bermanfaat.


Menulis makalah, mungkin merupakan hal yang dirasa sulit dilakukan bagi sebagian Guru, meskipun aktivitas menulis sudah sering-bahkan menjadi menu sehari-hari ketika belajar di kampus, tetap saja ini bisa menjadi pekerjaan yang tidak mudah, karena membutuhkan waktu, pemahaman, pemikiran, penelitian dan bahasa yang baik.

Kemampuan menulis dalam hal ini, menjadi salah satu penentu keberhasilan seorang Guru dan Dosen dalam meniti jenjang kariernya. Betapa tidak, untuk mengajukan kepangkatan akademik seorang Dosen harus melakukan serentetan penelitian dan akhirnya harus dipublikasikan dalam formum-forum ilmiah maupun Journal Ilmiah, pun begitu seorang guru untuk dapat naik ke Gol. 4a dst harus mempunyai karya ilmiah.
Beberapa kasus yang ditemui di lapangan, seorang Guru untuk mengajukan (persyaratan) naik golongan membuat karya-karya FIKTIF, yang sejatinya tidak pernah dilakukan namun ditulis sebagai karya-nya; dan setelah diusut ternyata karyanya tersebut adalah hasil Jiplakan semata.
Lantas Bagaimana Menulis yang baik itu ?

Tentukan fokus kajian. Kajian biasanya bersifat aktual dan momentatif. Jika makalah adalah topik yang ditugaskan, sangat penting untuk memahami secara jelas tugas yang diberikan. Menganalisa topik masalah untuk memahami persyaratan dan lingkup tugas.

Ingat, Anda harus fokus pada ide-ide yang telah Anda dapatkan, sehingga memiliki waktu yang cukup untuk meninjau ulang tulisan yang akan kita presentasikan.

2. Perbanyak membaca referensi yang berhubungan dengan kajian, sehingga makalah yang Anda buat tidak terkesan hanya berdasar pada referensi subjektif. Disini Anda tidak hanya harus membaca materi namun juga harus jelas mengatur informasi yang kita gunakan dari sumber lain.

Mulailah dengan penyorotan poin kunci dan membuat catatan khusus di atas kertas. Kumpulkan bahan-bahan, kemudian pikirkan tentang bagaimana Anda akan mengatur informasi tersebut. Pada langkah ini, Anda dapat mengatur lebih lanjut bahan makalah menjadi pemikiran yang terstruktur.

3. Buatlah kerangka kajian. Buat kerangka, dari A sampai Z, berupa poin-poin apa yang akan Anda bahas. Disini pentingnya identifikasi, pembatasan, dan perumusan masalah sehingga Anda tahu apa yang akan Anda tuliskan.

Atur ulang struktur atau kerangka makalah. Dengan membuat draft atau kerangka, maka Anda bisa melihat keseluruhan aliran ide-ide yang telah Anda persiapkan dalam menulis.

4. Mulailah menulis, tulislah terlebih dahulu apa yang Anda pahami, rasakan, dan amati. Cari waktu yang tepat untuk menulis, ketika bahan-bahan sudah tersedia. Lakukan peninjauan kata-kata dan ejaan bahasa yang Anda gunakan, jangan sampai karena kesalahan tulis sehingga menimbulkan pemahaman yang rancu bagi pembaca.

5. Bertanyalah kepada ahlinya atau lebih dahulu mengambil mata kuliah tersebut. Anda juga bisa memelajari contoh makalah orang lain, apalagi jika masih bingung tentang penulisan dan cara pendekatan yang akan Anda gunakan, sebagai bahan perbandingan.

Dengan cara ini, Anda akan memahami bagaimana mengatur dan menyajikan informasi dengan baik, melihat bagaimana penulis memperkenalkan dan membuat topik yang menarik, gaya bahasa yang digunakan, mengembangkan ide dan memberikan kesimpulan yang jelas.

....bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Sobat... ^_^