Senin, 27 Maret 2017

Review Film: The Great Wall

Film The Great Wall (Tembok Besar) sesuai dengan judulnya pastilah terbayangkan akan berlatar setting tempat di tembok besar di China. Jika dilihat dari thrilernya, film ini seru dan digarap dengan apik; baik dari sisi pemain, spesial efek, maupun keseruannya. Setelah menunggu beberapa lama akhirnya dapat menikmatinya meskipun hanya melalui online.

Nah kan, ketika melihat capture thriller di atas aja, rekan-rekan sudah penasaran siapa sih pemain cantik tersebut ?? Hemm....

Dari review film di blog sobat reviw di SINI, bahwa film The Great Wall memadukan sebuah cerita yang melegenda, aksi perang yang strategis dan kekuatan visual yang cukup menakjubkan.  Koreografi untuk gerakan aksi laga terasa apik dan sangat dapat dinikmati. Layaknya film action mandarin, scene laga lebih hidup karena pengambilan gambar juga lebih banyak menampilkan adegan secara utuh. TIdak banyak cut, close-up seperti film laga Hollywood kebanyakan. Nuansa laga ala film kolosal mandarin memang terasa kental di film yang satu ini, dimana setiap gerakan tidak begitu cepat tetapi cukup detail. Saat para aktor mengayunkan pedang atau tombak, diiringi dengan efek suara gesekan yang mendaramatisasi pertarungan.
Selain menghadirkan pertarungan dengan monster, tentunya The Great Wall menawarkan konflik utama lainnya. Konflik tersebut tentunya adalah tentang bubuk mesiu yang jadi rebutan semua orang. Black Powder menjadi penemuan yang sangat fenomenal, apalagi jika digunakan dalam peperangan. Tujuan utama William dan Tovar sendiri pada awalnya adalah untuk mencari bubuk mesiu dan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi. Anehnya, Orde Tanpa Nama yang sudah lama mengetahui bahan tersebut, justru tidak menggunakannya saat bertarung melawan TaoTie.
Efek visualisasi terasa begitu hidup, dimana film ini juga digarap dengan format IMAX 3D yang semakin memukau penonton. Banyak momen-momen yang memanjakan mata penotnon seperti saat busur panah melesat beserta ayunan pedang yang kemudian diolah dengan efek slow motion, membuatnya semakin asik terlihat. Tak kalah dengan trilogy Lord of The Rings ataupun The Hobbits, The Great Wall juga menghadirkan landscape yang megah. Pemandangan, hutan, pegunungan  dan padang  gurun, hingga pemukiman dinasti kerajaan  menjadi set lokasi yang tak monoton terlihat. Bahkan hingga pertarungan terakhir pun, lokasi pertarungan selalu berpindah tempat.
Uniknya, sinematografi di film ini tidak menghilangkan kesan ala Asia. Skema warna yang dihadirkan nampak sedikit gelap dan kebiruan, yang nampaknya cukup terinflunce dengan beberapa film seperti Forbidden Kingdom atau pun  Memoirs of Geisha. Sinematografi seperti ini cukup membawa kesan teduh dan tentram, tapi juga berubah menegangkan saat adegan pertarungan. Tapi sebenarnya film ini juga cukup fun, dimana dialog dan adegan yang dimainkan oleh Matt Damon bersama Pedro Pascal sesekali mengundang tawa para penonton. William dan Tovar jadi mirip seperti Hercules dan Iolaus.
Film garapan sutradara Zhang Yimou ini memang terlihat cukup menjanjikan sejak trailernya diluncurkan. William Garin(Matt Damon), seorang pengembara yang mencari Black Powder (mesiu) melakukan penjelajahan hingga mencapai dataran China. Bubuk mesiu menjadi yang paling dicari pada masa itu dimana semua bangsa mencari kekuasaan. Di tengah perjalanan tersebut, William dan rekan-rekannya dikejar oleh perompak hingga ia tiba di bawah tembok raksasa yang di jaga oleh Orde Tanpa Nama. William menemukan sebuah pasukan perang yang sangat hebat dan belum pernah ia temui selama pengembaraannya.
Orde Tanpa Nama yang dipimpin oleh lima panglima perang, salah satunya adalah seorang wanita yaitu Komandan Lin Mae(Jing Tian) pun akhirnya menahan William dan rekannya Tovar(Pedro Pascal). Karena penasaran, William menanyakan alasan apa tujuan dibangunnya tembok raksasa tersebut serta ribuan pasukan yang selalu berjaga di atas tembok. Hingga akhirnya William menemukan fakta yang mengejutkan, para prajurit tersebut sedang bersiap melawan serbuan monster TaoTie yang sangat buas. Sementara William juga tidak bisa berbuat apa-apa karena ia telah menjadi seorang tahanan.

Nah gimana teman-teman, penasaran kah ?? Silakan simak sendiri ya...
Beberapa catatan penting di film ini :
1. Pemainnya keren, cantik, dan ada donny yen...seru pastinya ya
2. Latar setting chinanya kental sekali, namun bumbu kungfunya berasa kurang
3. Ada yang menarik adalah bukit dengan batuan warna, memang disekitar tembok china ada batuan berwarna itukah, hemm...yuk kita googling dulu
4. Dalam bayangan saya sebelum menonton, tembok besar china dibuat untuk menahan serangan musuh kerajaan (manusia), ternyata dugaan tersebut meleset...karena lawannya lebih tepatnya disebut ALIEN yang "takut" akan batu magnet.
5. Pemainnya luwes dan apik, apalagi ceweknya...nyesss lihatnya
6. Akhirnya kurang greget, karena setelah induk ALIEN meledak semuanya terdiam seperti patung....nah, logikanya kalau induknya meledak mereka akan tetap hidup tanpa kendali (karena koordinasi mereka melalui sinyal dari induk).
7. Terlepas dari beberapa keanehan ini, layak lah film ini untuk hiburan keluarga karena minim kekerasan terhadap manusia, dan tidak ada adegan pria-wanita sama sekali.
8. The Great Wall juga sukses mengemas pesan moral yang tersembunyi dalam film ini. Terutama soal keserakahan manusia yang belum bisa ditandingi oleh makhluk manapun bahkan makhluk buas seperti TaoTie. Monster bisa buas, tapi manusia selalu punya akal licik untuk menghancurkan lawannya.

Selamat mengisi liburan esok hari.....

1 komentar:

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Sobat... ^_^