Sabtu, 01 April 2017

Pembelajaran Bermakna

Selamat pagi sahabat blogger, selamat memasuki bulan April tahun 2017. Mungkin sebagian tengah suka cita, merenung, bahkan sedang berjuang dalam kesembuhan.... marilah kita syukuri segala nikmat Allah ini apapun keadaannya. Tak lupa bagi sahabat semua untuk bermunajat dan berdoa di awal pagi ini dengan 2 rakaat dhuha (bagi sahabat yang muslim).

Sesuai tema pagi ini adalah pembelajaran bermakna, ide ini muncul begitu saja ketika saya berangkat ke tempat tugas sembari menikmati segarnya angin pagi di kota kecil ini, ya kerna saya naik sepeda motor :)
Sudah lumrah di jalan raya bahwa aktifitas pagi selalu diiringi dengan buru-buru dan kelajuan tinggi, namun tidak demikian dengan para ibu yang kanan kirinya membawa sayuran. Alih-alih ingin belok kanan, lampu righting/ sein masih menyala ke kiri. Hehe....Trus hubungannya apa ya dengan pembelajaran ?

Begini....
Seperti halnya kita latihan mengendarai sepeda motor, atau latihan setir mobil dari keadaan nol (sama sekali belum bisa); maka disitulah sejatinya pembelajaran bermakna tengah berlangsung. Seolah-olah kita sedang mengisi space kosong di otak kita tentang bagaimana memutar kemudi, bagaimana menginjak gas, kopling, dan rem, bagaimana koordinasi antara ketiga pedal tersebut, dan bagaimana timining yang tepat agar mobil tidak mendadak berhenti karena kurang gas, atau meraung-raung karena gas terlalu besar, sementara pedal kopling masih diinjak dalam.
Nak, analogi ilmu setir mobil ini sejatinya dapat kita manfaatkan dalam proses pembelajaran di kelas. Belajar tidak hanya menghafal saja, tapi bagaimana biar memenuhi "MAKNA" dari topik yang dikaji. Setelah saya coba renungkan sejatinya sudah ada modelnya yaitu Contextual Teaching and Learnaing (CTL); namun tetap saja sebagian peserta didik masih belum memaknai pembelajaran tersebut. Bagaimana caranya ?

  1. Tentu saja indikatornya harus diubahsesuaikan, jangan hanya "Siswa dapat mendefinisikan...." tapi diubah menjadi "Siswa dapat memaknai ....." atau "Siswa dapat menerapkan...."
  2. Pendidik tidak menekankan pada hafalan saja, tapi pemahaman. Tanpa pemahaman materi hanya sebatas ingat ketika dihafal, suatu saat di rekognisi kembali, sebagian peserta didik sudah lupa
  3. Koordinasi itu penting; sebab tidak semua "PEDAL" bisa diberikan perlakuan yang sama. Begitu pula peserta didik tidak sama antara satu dengan lainnya, sehingga pembelajaran tidak dapat disamaratakan untuk keseluruhan. Untuk itu koordinasi antara kurikulum, tenaga pendidik, dan sekolah turut berperan penting dalam keberhasilan proses pembelajaran di kelas.
  4. Pendidik setidaknya uptudate; maksudnya materi pembelajaran yang disampaikan haruslah disesuaikan dengan kondisi saat ini. Tak dipungkiri sebagian besar bapak/ ibu guru yang sekarang masih aktif adalah juga bapak/ ibu guru orang tua kita duluuuu...Maka kadang (tidak semua) beliau-beliau ini mengajarkan apa yang menjadi pembiasaan sejak dulu. Nah, jika keadaan ini tetap berlangsung maka kebermaknaan bagi kehidupan untuk saat ini dirasa kurang tepat. Namun demikian, saya tegaskan bahwa tidak semua bapak/ibu guru seperti itu.
  5. Lihat kanan dan kiri. Maksudnya seperti setir mobil, tidak bisa kita hanya lihat depan saja, tapi harus melihat ke samping kanan kiri melalui kaca spion. Janganlah merasa hebat sebelum melihat dunia luar. (Monggo didefinisikan dan dimaknai sendiri njih)
  6. Perhatikan rambu-rambu. Nah ini penting...sebab tidak semua yang disampaikan oleh pendidik adalah esensi dari topik pelajaran. Para pendidik boleh saja improvisasi, namun kadang dari 2 jam pelajaran, 1,5 jam sendiri untuk bercerita ngalor ngidul tanpa esensi yang jelas. (Sebagian yaa, tidak semua)
  7. Rem itu sangat penting, signing juga penting. Intinya adalah kontrol atas suasana pembelajaran jika kurang kondusif.
  8. Jangan lupa, bahwa pembelajaran bermakna selalu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari; maka yang realistis lah...jangan meminta siswa di jakarta yang belum pernah ke desa untuk menggambar pegunungan, atau siswa di desa yang belum pernah ke jakarta untuk menggambar monas....

Begitulah unek-unek pagi ini sahabat, semoga saling mencerahkan. Selamat beraktivitas, semoga Allah merahmati kita semua. Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Sobat... ^_^