Selamat siang sobat ambyar, apakah saat ini masih ambyar gara-gara artikelnya belum ada kejelasan/ direject ? Tetap semangat, perbaiki, dan submit lagi.
Mari kita berusaha, berdoa yang terbaik agar dan hingga artikel kita lolos submit, revie, accepted, hingga published.
Kesempatan kali ini ingin berbagi cara untuk mengunduh file di Acamedia.edu. Langsung gas saja caranya:
1. Buka file yang henda diunduh, bisa di Academia, Scribd, atau Slideshare.
2. Copy link-mya
3. Buka docdownloader.com
4. Masukkan link pada kolom yang disediakan
5. Klik Get Link
6. Masukkan captcha
7. Download
8. Selesai
Demikian sobat, semoga bermanfaat
Eko Setyadi Blog
Berbagi dan Berdiskusi...
Rabu, 21 Oktober 2020
Cara Download di Academia.edu, Scribd, dan Slideshare
Kamis, 03 September 2020
Blind-Review: Bagaimana Menulisnya ?
Selamat malam sobat, selamat beristirahat sembari berpikir ide artikel apa yang bisa ditulis dan kemana akan ditujukan/ disubmit.
Seperti tulisan sebelumnya, apapun yang saya tulis di sini bermaksud untuk berbagi apa yang saya pelajari dan apa yang sedang saya lakukan. Semoga bermanfaat.
Kali ini saya tertarik mengulas tentang Blind Review atau bahasa Indonesianya Review secara Buta (jawa-nya: review karo merem). Hehe, tapi maksudnya bukan itu ya.
Jadi, proses review sebuah manuskrip (artikel) ada bermacam-macam cara, single blind, double blind, dan sebaginya. Nah apa itu blind review ?
Berikut saya kutip dari Elsevier:
Double-Blind Peer Review Guidelines
1. Generally, some journal uses double-blind review, which means that both the reviewer and author identities are concealed from the reviewers, and vice versa, throughout the review process.
2. To facilitate this, authors need to ensure that their manuscripts are prepared in a way that does not give away their identity. To help with this preparation please ensure the following when submitting to the journal system.
3. Submit the Title Page containing the Authors details and Blinded Manuscript with no author details as 2 separate files.
3. This should include the title, authors' names and affiliations, and a complete address for the corresponding author including telephone and e-mail address.
4. Besides the obvious need to remove names and affiliations under the title within the manuscript, there are other steps that need to be taken to ensure the manuscript is correctly prepared for double-blind peer review.
5. Remove references to funding sources
6. Do not include acknowledgments
7. Remove any identifying information, including author names, from file names and ensure document properties are also anonymized.
Nah itu sobat, silakan apakah sudah siap submit journal-nya ?? Semoga berhasil, lolos proses review, accepted, hingga published., aamiin.
Jumat, 07 Agustus 2020
How to make a great abstract: best practice
Judul tersebut saya dapatkan di sebuah jurnal yang telah memiliki reputasi Sinta 2. Di dalam jurnal tersebut terdapat beberapa tips terkait penulisan artikel jurnal yang bagus dan layak publish. Dalam kesempatan kali ini saya mencoba mempelajari bagiamana menulis Abstrak sebuah jurnal yang bagus, dan secara umum digunakan pada jurnal-jurnal bereputasi. Tulisan ini di buat oleh bpk Ruli Charitas Indra Permana, saya kutip sebagia berikut:
"The abstract is one crucial part of the anatomy of scientific articles. This section is the key to opening the first gate that leads the reader to the overall research results to be disseminated. Also, the editors of a journal will read the abstract first before continuing to read the entire contents of the article. Usually, they read abstracts more seriously, and the rest are only read simply. If the abstract is ok, it will proceed to the next process. Therefore, the authors are expected to pay more attention to writing abstracts seriously for success in the publication of a scientific article. Five relevant keywords must be owned by an abstract. The first part is the background about why and the importance of this research. This section contains 2-3 sentences that begin by describing the ideal conditions related to the topic under study and the requirements of reality in the field related to it. Is there a gap between the perfect situation and reality? Next, in the second part, write the objectives of this study based on the difference (1 sentence). After writing down the research objectives, the third part explains the tools, materials, and methods used by the researcher in gathering the data needed to answer the research objectives (2 sentences). The fourth section discusses the way researchers in processing or analyzing data that has been collected to answer the research question or the proposed problem (1 sentence). Finally, the fifth part explores the results, discussion, and conclusions of this study (2-3 sentences). The keyword in this section is that the researcher must convince the editor regarding the contribution of the results of this study to the broader community by the field of this research. As a whole, the abstract part consists of 9-11 sentences, so that it can meet the requirements for the number of words generally possessed by a journal at intervals of 150-250 words. For your information, each journal has an abstract writing style. For this reason, it is better for an author first to read several articles that have been published in the targeting journal and follow the abstract writing style. In general, these six sections are always mandatory in the anatomy of an abstract in writing scientific articles."
Dilain kesempatan akan saya coba ulas bagaimana menulis abstrak berdasarkan tulisan tersebut, dan hasil pemikiran sendiri. Semoga bermanfaat ya sobat. Sukses selalu.
Senin, 29 Juni 2020
Cek Mutasi Rekening BRI lewat ATM dengan Mudah
Bicara tentang tabungan, tentu kita bisa mengetahui seluruh transaksi melalui buku tabungan (konvnesional), mobile banking, atau internet banking. Namun tidak semua orang bisa dan melakukan transaksi dengan moda mobile maupun internet. Salah satu yang paling sering dilakukan yaitu transaksi melalui ATM.
Lalu bagaimana jika hendak mengetahui jumlah saldo? ya tinggal cek saja saldo di ATM. Beda kasus saat anda melakukan transaksi transfer namun kertas recipt ATM tidak keluar, padahal sobat harus memfotonya untuk keperluan administratif. Lantas bagaimana ?
Disini pengalaman pribadi saya, siapa tahu bermanfaat.
Jika transaksi di layar selesai dan kertas bukti ATM tidak keluar, sobat dapat pergi ke ATM lainnya (catatan : saya menggunakan ATM BRI), dan menu utama yang digunakan adalah cek Mutasi.
Berikut langkah-langkah-nya :
- Silahkan sobat pergi ke mesin ATM BRI lainnya (kasus mesin ATM tidak keluar kertasnya)
- jangan lupa bawa kartu ATM anda
- Masukan kartu ATM ke mesin ATM
- Pilih bahasa yang ingin di gunakan.
- Masukan PIN ATM anda dengan benar.
- Setelah itu, pilih menu transaksi lainnya.
- Pilih Info Rekening
- Pilih Menu Mutasi Rekening
- Tunggu beberapa saat, kemudian akan keluar mutasi rekening dalam bentuk struk.
Rabu, 24 Juni 2020
Mengatasi Printer Epson L120 Blinking
A printer’s ink pad is at the end of its service life. Please contact Epson Support
- Unduh terlebih dahulu adjustment prgramnya DI SINI, paswd: www.technodand.com
- Setelah Diunduh silahakan extrak terlebih dahulu.
- Setelah itu dobel klik file L210.exe dan akan muncul programnya seperti di bawah ini. Kemudian pilih menu particular adjustment mode
Minggu, 05 April 2020
Split (Memisahkan) File pdf
Untuk memisahkan file pdf bisa dilakukan dengan browser Google Chrome. Berikut caranya:
Langkah 1, buka file pdf dengan Chrome, bisa dilakukan dengan klik kanan pada nama file kemudian open with, pilih Chrome.
Langkah 2, tekan kontrol + p (ctrl P)
Langkah 3, ubah posisi destination menjadi save as pdf
Langkah 4, pada pages pilihlah custom (halaman berapa sampai berapa yang dikehendaki)
Langkah 5, klik save
Done.
Semoga bermanfaat
Selasa, 17 Maret 2020
Awas, Waspada, Darurat: Virus
Saya sangat setuju dengan anjuran pemerintah, dan kewaspadaan tingkat tinggi ini. Namun kenyataan di masyakarat, mereka butuh ke pasar, mereka butuh berdagang, dan mereka harus beraktivitas untuk menyambung makan hari ini dan esok. Apabila nanti kegiatan berdagang dan berinteraksi dengan orang pun dilarang apa jadinya ? Itu satu, yang utama adalah kegiatan peribadatan, bukankah orang beribadah juga berkumpul dalam suatu tempat ibadah, misalahnya sholat berjamaan, sholat jumat apakah nanti juga akan dilarang ?
Saya juga turut waspada terhadap pandemi ini, berdoa supaya jangan sampai dan terhindar dari paparan virus ini, namun dengan pola hidup dan makan yang baik insya allah akan memiliki imun tubuh yang baik sehingga terhindar dari serangan virus ini.
Saya malah selalu teringat simbah-simbah pendahulu, yang makan seadanya dari hasil sawah dan kebun, sayuran di pekarangan, umbi-umbian, dan buah yang kadang belum masak betul pun dikonsumsi, kenyataannya terhindar dari sakit yang aneh-aneh; meninggal-pun karena sepuh. Setelah saya pikir-pikir, asupan vitamin dan keperluan tubuh telah terpenuhi sehingga antibodi terhadap penyakit lebih baik. Jika dingin, langsung cari rempahan di kebun, direbus kemudian diminum, dan sebagainya.
Akhir tulisan, mari kita tingkatkan kewaspadaan, namun tetap beraktivitas dengan bijak. Jika dirasa menghadiri suatu majelis/ perkumpulan meragukan dan beresiko yang sebaiknya cari yang relatif aman. Tulisan ini hanya opini saya pribadi, tidak ada unsur ilmiahnya barangkali, karena memang tidak punya kapasitas untuk mengulasnya. Mari berdoa semoga senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan. aamiin.