Rabu, 12 September 2018

Teman Sejati Adalah Diri Sendiri

Sering dan bahkan setiap saat kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita, baik tempat tinggal, sekolah, pekerjaan, hiburan, dan sepermainan. Kehadiran teman membawa suasana tersendiri, dapat meluapkan semua rasa entah itu gembira, bahagia, susah, sedih, bahkan untuk hal-hal yang bersifat pribadipun, seorang teman menjadi tempat bertambat seseorang.
Teman, adalah orang lain yang dipertemukan dalam suatu suasana sehingga terjalin ikatan kesamaan persepsi dan asumsi, sehingga kadang kita merasa nyaman dan asik bersamanya. Teman dalam tataran lebih tinggi dapat naik kelas menjadi sahabat yang boleh dikatakan pertemanan yang rekat tanpa hubungan rasa.
Teman sejati, adakah ..... ?
Jawabannya pastinya tidak ada....teman yang sudah dianggap saudara pun kadang dengan tega membunuh pertemanan dengan mengumbar aib dan kejelekan kita di hadapan orang lain, atasan, atau apalah yang membuat dia seolah bak seorang pahlawan. Alih-alih ingin membantu kadang kita justru terperosok dalam lubang penghianatan,
Jadi, bersahabatlah dengan diri sendiri dulu, kenali diri dengan segenap kekurangan dan potensi yang ada....jika ada kekurangan perbaiki, jika ada potensi dikembangkan lagi.
Biarkan orang lain menilai, toh semua kita yang menjalani. Saat kita terpuruk apakah mereka pedulii ? Sedikitpun tidak....!!
Mereka cuci tangan seolah tak tahu menahu, mereka menganggap semua adalah kesalahan dan mereka pahlawan....apakah itu arti seorang teman bahkan sahabat ??

Dari simbah banyak nasehat....seandainya kamu membalasnya dengan hal serupa atau lebih parah, jangan lakukan itu...sebab kamu adalah pribadi baik. Lakukan kebaikan tanpa mengenal lelah, baiklah untuk semua orang meski dengan kebaikanmu itu sering hanya dimanfaatkan lantas kamu dibuang...berbuat baiklah karena baik tidak pernah salah.
Berdamailah dingan diri sendiri, gali potensi, upayakan yang terbaik, berserah diri kepada Allah swt. 

Istighfar


Istighfar - Mohon ampunan kepada Allah swt. Sebuah tindakan baik itu tutur kata atau perbuatan kita di muka bumi ini pasti ada kekeliruannya. Kekeliruan karena kehendak atau kekeliruan karena keadaan. Istighfar dengan mengucapkan Astaghfirullah (أستغفر الله‎ ʾastaġfiru l-lāh) adalah ucapan lisan yang kerap diucapkan tatkala saudara Muslim merasa melakukan hal yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi tuntunan. Sebenarnya bukan hanya saudara-saudara muslim saja yang mengucapkan itu, pengalaman saya berada di sebuah sekolah non muslim, rekan-rakan sering melontarkan ucapan seperti itu. 
Lantas apa bedanya, istighfar tentu saja dapat dimaknai sebagai ucapan lisan yang muncul dari dalam diri dan hari yang kemudian diucapkan dengan lisan.
Istighfar tidak ada salahnya dilakukan disetiap saat disetiap waktu, sebab kita tidak tahu perhomonan ampun kapan didengar oleh Allah swt....perbanyaknyah istighfar....

Begitulah sekelumit nasihat yang saya selalu pegang teguh dari senior....saat tertimpa kemelut perbanyaklah istighfar, saat banyak masalah teruslah beristighfar...semoga keluar dari kemelut dan masalah....