Makanan instan yang satu ini memang menjadi jalur alternatif ketika persediaan makanan menipis, malas memasak, atau bahkan sekedar pengganjal perut ketika lapar. Banyak artikel yang membahas plus minus makanan rakyat ini, namun ketertarikan saya bermula ketika saudara memperingatkan saya "jangan makan mi instan, berbahaya". Wah padahal makanan praktis dan siap saji ini paling pas buat saya. Akhirnya saya coba untuk cari informasi di sana-sini, termasuk bertanya kepada rekan yang berprofesi di bidang medis. Hasilnya secara umum tidak masalah kita mengkonsumsi Mie Instan asal tidak berlebihan.
Di sini saya coba sharing-kan beberapa pertimbangan bagi sobat untuk mengurangi mengkonsumsi mie instan :
Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai adalah :
Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG (monosodium glutamat) atau vetsin. Titik  kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk  mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku  vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan  penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable  protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida  ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan  apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan  tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan  yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal  dari hewan.Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie  instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang,  ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya.  Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor  dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun  flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia,  statusnya adalah haram.Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa  sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik  kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya.Warna Mie
Nilai kepraktisan memasak mie terkadang perlu dipertanyakan juga, jika anda amati air mie rebus (kuah) akan berwarna sangat kuning, seolah-olah diberi pewarna kuning, untuk itu hendaknya sobat mengganti air rendaman mie tersebut dengan air panas baru.Selain Mie Instan kemasan, perlu saya sampaikan pula pemberian MSG pada Mie Ayam atau Bakso yang dijual di warung maupun keliling. Menu vetsin bermerek tertentu pasti ada disitu, dan sobat dapat menyaksikan langsung berapa banyak vetsin yang dituang di mangkok makanan anda tersebut.
Sobat keputusan ada di tangan anda...Menjaga kesehatan lebih utama daripada mengobati
 
 
Nice artikel , Sir
BalasHapusKandungan mie instan memang kurang baik bagi kesehatan.
Akan tetapi selama mengkonsumsinya tidak berlebihan, seperti tiap hari misalnya.
Untuk kandungan dalam bumbu maupun minyak, selama sudah ada label halal dari MUI insya Allah aman.
Tapi ya kita perlu lebih berhati-hati.
Salam
aduhh, kalo aq sih jarang bgt makan mie instan deh,,,btw mksh y tipsnya
BalasHapuswaduh saya hampir tiap hari makan indomie..
BalasHapusjadi mikir2 lg deh skrg klo ga darurat.. thanks
saya setuju dengan artikel anda ..
BalasHapusintinya mie tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh...
jadi makan mie jika tidak ditambah dengan vitain dan serat akan mengurangu daya tahan tubuh...
zat yang terkandung dalam mei perlu waktu pencernaan dalam tubuh kita..
intinya jangan makan berlebihan
karena zat asam sampai 1%
termasuk tinggi