Minggu, 15 Mei 2011

Dilema Mie Instan

Sobat blogger yang dirahmati Allah, posting saya kali ini hendak berdiskusi mengenai mi instan. Namun sebelum jauh menulis, perlu saya sampaikan: Tidak ada indikasi merendahkan, melarang, atau mengganggu suatu produk Mie Instan.
Makanan instan yang satu ini memang menjadi jalur alternatif ketika persediaan makanan menipis, malas memasak, atau bahkan sekedar pengganjal perut ketika lapar. Banyak artikel yang membahas plus minus makanan rakyat ini, namun ketertarikan saya bermula ketika saudara memperingatkan saya "jangan makan mi instan, berbahaya". Wah padahal makanan praktis dan siap saji ini paling pas buat saya. Akhirnya saya coba untuk cari informasi di sana-sini, termasuk bertanya kepada rekan yang berprofesi di bidang medis. Hasilnya secara umum tidak masalah kita mengkonsumsi Mie Instan asal tidak berlebihan.
Di sini saya coba sharing-kan beberapa pertimbangan bagi sobat untuk mengurangi mengkonsumsi mie instan :


Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai adalah :
Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG (monosodium glutamat) atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.

Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.

Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.

Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.

Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya.

Warna Mie
Nilai kepraktisan memasak mie terkadang perlu dipertanyakan juga, jika anda amati air mie rebus (kuah) akan berwarna sangat kuning, seolah-olah diberi pewarna kuning, untuk itu hendaknya sobat mengganti air rendaman mie tersebut dengan air panas baru.

Selain Mie Instan kemasan, perlu saya sampaikan pula pemberian MSG pada Mie Ayam atau Bakso yang dijual di warung maupun keliling. Menu vetsin bermerek tertentu pasti ada disitu, dan sobat dapat menyaksikan langsung berapa banyak vetsin yang dituang di mangkok makanan anda tersebut.

Sobat keputusan ada di tangan anda...Menjaga kesehatan lebih utama daripada mengobati

4 komentar:

  1. Nice artikel , Sir
    Kandungan mie instan memang kurang baik bagi kesehatan.
    Akan tetapi selama mengkonsumsinya tidak berlebihan, seperti tiap hari misalnya.
    Untuk kandungan dalam bumbu maupun minyak, selama sudah ada label halal dari MUI insya Allah aman.
    Tapi ya kita perlu lebih berhati-hati.
    Salam

    BalasHapus
  2. aduhh, kalo aq sih jarang bgt makan mie instan deh,,,btw mksh y tipsnya

    BalasHapus
  3. waduh saya hampir tiap hari makan indomie..
    jadi mikir2 lg deh skrg klo ga darurat.. thanks

    BalasHapus
  4. saya setuju dengan artikel anda ..
    intinya mie tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh...
    jadi makan mie jika tidak ditambah dengan vitain dan serat akan mengurangu daya tahan tubuh...

    zat yang terkandung dalam mei perlu waktu pencernaan dalam tubuh kita..
    intinya jangan makan berlebihan
    karena zat asam sampai 1%
    termasuk tinggi

    BalasHapus

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Sobat... ^_^