Rabu, 15 Januari 2020

Antara Ambisi dan Kepercayaan

Selamat pagi sahabat, selamat beraktivitas.

Dunia pendidikan, pekerjaan, maupun sosial kemasyarakatan tidak terlepas dari yang disebut persaingan. Persaingan yang sehat dan sportif akan menghasilkan sesuatu yang membanggakan bagi yang memenangkannya, dan menjadi pemicu bagi yang belum beruntung. Banyak dan ragamnya pemikiran terkadang menjadi batu sandungan bagi langkah kita, adanya perbedaan pola pikir, pola kehidupan, maupun kepentingan dari orang lain di sekitar kita turut mempengaruhi keberhasilan yang diidam-idamkan.
Pada kenyataannya, persaingan positif akan terkikis sirna saat raasa ketidaksukaan mulai merasuk di hati dan pikiran. Ketidaksukaan dapat berawal dari rasa iri, kemudian memunculkan suatu gosip. Perlu pemikiran matang dan dewasa untuk menyelesaikan setiap konflik yang ada. Perlu kelapangan hati untuk menerima sesuatu yang menjadi ambisi. 
Ya, setiap orang berhak dan boleh berambisi namun perlu dilihat situasi dan kondisi terlebih diri pribadi. Jika mampu dan dipandang layak boleh saja mengemban amanah yang diberikan dengan baik dan penuh dedikasi, meskipun akan banyak sandungan di sana-sini.  
Biasanya melalui ambisi akan mencoba menyingkirkan apapun yang dapat menghalanginya dengan cara apapun, bahkan dapat melakukan kecurangan maupun menjatuhkan teman.
Sedangkan orang yang tidak berambisi namun memiliki dedikasi tentunya akan memperoleh kepercayaan. Melalui kepercayaan maka semua hal akan terasa mudah dan ringan karena adanya trust tersebut dapat menjembatani menuju hal yang dicita-citakan.
Tak perlu menjatuhkan, tak perlu teriak dimana-mana, lakukan dengan baik, raih kepercayaan, niscaya akan mudah segalanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Sobat... ^_^